Sunday, 31 maret 2019
Tipe Jembatan, Struktur Jembatan Dan Jembatan Komposit
A. Tipe-Tipe Jembatan
Berdasarkan fungsinya dibedakan sebagai berikut :
- Jembatan jalan raya (highway bridge)
- Jembatan jalan kereta api (railway bridge)
- Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).
Berdasarkan lokasinya, jembatan dapat dibedakan sebagai beriku :
- Jembatan di atas sungai atau danau
- Jembatan di atas lembah
- Jembatan di atas jalan yang ada (fly over)
- Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert)
- Jembatan di dermaga (jetty).
Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
- Jembatan kayu (log bridge)
- Jembatan beton (concrete bridge)
- Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)
- Jembatan baja (steel bridge)
- Jembatan komposit (compossite bridge).
Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
- Jembatan plat (slab bridge)
- Jembatan plat berongga (voided slab bridge)
- Jembatan gelagar (girder bridge)
- Jembatan rangka (truss bridge)
- Jembatan pelengkung (arch bridge)
- Jembatan gantung (suspension bridge)
- Jembatan kabel (cable stayed bridge)
- Jembatan cantilever (cantilever bridge).
B. Struktur jembatan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu struktur atas dan struktur bawah
- Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas
dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan
hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan
ke fondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke
tanah dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :
- Pangkal jembatan (Abutment)
- Dinding belakang (Back wall)
- Dinding penahan (Breast wall)
- Dinding sayap (Wing wall)
- Oprit, plat injak (Approach slab)
- Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
- Tumpuan (Bearing)
- Pilar jembatan (Pier)
- Kepala pilar (Pier Head)
- Pilar (Pier), yg berupa dinding, kolom, atau portal
- Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
- Tumpuan (Bearing)
- Struktur Atas (Superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung
yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban
lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
1. Trotoar :
- Sandaran dan tiang sandaran
- Peninggian trotoar (Kerb)
- Slab lantai trotoar
2. Slab lantai kendaraan
3. Gelagar (Girder)
4. Balok diafragma
5. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang)
6. Tumpuan (Bearing)
Konstruksi komposit (composite structure) adalah konstruksi gabungan
dari material yang berbeda jenis, dimana terdapat kerjasama antara kedua
bahan tersebut dalam memikul beban. Umumnya konstruksi merupakan
gabungan antara material beton dan material baja yang secara teknis
direncanakan untuk menerima beban-beban yang sangat besar seperti pada
bangunan jembatan.
Suatu struktur gelagar jembatan yang menggabungkan antara bahan baja dan
beton dapat dikategorikan sebagai konstruksi komposit apabila antara
kedua bahan tersebut (pelat beton dan balok baja) terjadi aksi komposit
(composite action) yang baik. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan
memasang alat penghubung geser (shear connector) pada bidang kontak
antara baja dan beton. Bila aksi komposit dapat dicapai dengan baik,
maka akan diperoleh efisiensi dimensi gelagar (stringer) yang lebih
ekonomis dari bangunan.
- Kelebihan Sistem Komposit
- Profil baja dapat dihemat mencapai 20 – 30 % dibandingkan dengan balok non komposit.
- Penampang atau tinggi profil baja lebih rendah, sehingga dapat mengurangi atau menghemat tinggi lantai (storey height) pada bangunan gedung dan tinggi ruang bebas (clearance) pada bangunan jembatan.
- Kekakuan lantai pelat beton bertulang semakin tinggi karena pengaruh komposit (menyatu dengan gelagar baja), sehingga pelendutan pelat lantai (komposit) semakin kecil.
- Panjang bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar, artinya dengan sistem komposit baja dan beton, untuk penampang yang sama, mempunyai momen pikul yang lebih besar.
- Kapasitas daya pikul beban bertambah dibandingkan dengan pelat beton yang bebas di atas gelagar baja.
- Kekurangan Sistem Komposit
Selain keuntungan-keuntungan tersebut di atas, terdapat pula kerugian
atau kekurangan dari konstruksi komposit, yaitu untuk balok komposit
statis tak tentu, aksi komposit kurang berfungsi pada penampang yang
memikul momen negative dimana pada daerah momen lentur negatif hanya
tulangan beton yang memikul gaya tarik. Dengan demikian, maka perlu ada
pembatasan dalam aksi komposit terutama pada lebar efektif dan rasio
modulus elastisitas, mengingat pengaruh kontinuitas dan lendutan jangka
panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar