Bridge Management System (BMS)
Bridge Management System (BMS) adalah Sistem Manajemen Jembatan yang
dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga pada kurun tahun 1992
untuk pelaksanaan manajemen jembatan pada jalan nasional dan provinsi.
BMS yang pada saat ini perlu dilakukan perbaikan mengingat BMS masih
berplatform MS DOS.
Dalam rangka merevitalisasi kembali software BMS sebagai alat bantu
dalam proses penyusunan rencana dan pemrograman jembatan sehingga
selaras dengan metoda yang digunakan dalam sistem Perencanaan Teknik
Preservasi Jembatan maka pada tahun 2011 Direktorat Bina Program akan
melaksanakan pekerjaan Modifikasi dan Revitalisasi BMS dengan bantuan
jasa konsultan.
Tujuan rencana dan program dalam BMS adalah sebagai berikut :
- Mengidentifikasikasi jembatan-jembatan yang tidak memenuhi standar baik standar kondisi dan lalu lintas.
- Menentukan strategi penanganan jangka panjang yang dapat menghasilkan nilai ekonomi yang terbaik.
- Menjamin semua penanganan dapat terpantau dan database jembatan selalu dalam keadaan mutakhir.
Komponen-komponen yang terdapat dalam Bridge Management System (BMS) :
- Inspeksi jembatan.
- Rencana dan pemograman.
- Perencanaan teknik.
- Pelaksanaan dan pengawasan.
- Manajemen bahan jembatan.
Adapun kegiatan rencana dalam BMS :
- Mengkaji ulang dan menetapkan kerangka kebijakan.
- Memeriksa dan memperbaharui data jembatan.
- Mengimport data jalan yang terakhir (update) dari IRMS.
- Menentukan tahun acuan.
- Menjalankan skrining teknis dan evaluasi ekonomi.
- Menyiapkan program indikatif tahunan dan lima tahunan (termasuk menentukan anggaran).
Kegiatan program dalam BMS adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan alternatif penanganan untuk setiap jembatan yang akan diprogramkan.
- Mengevaluasi strategi penanganan.
- Mengkonfirmasikan penangananan untuk setiap jembatan.
- Menetapkan jembatan untuk program akhir.
- Mengalokasikan sumber dana.
- Mengkaji ulang program sesuai dengan ketersediaan dana/keterbatasan anggaran.
Fasilitas-fasilitas yang ada dalam sistem BMS adalah :
- Pencatatan seluruh inventarisasi jembatan.
- Nilai kondisi dan nilai lalu lintas.
- Identifikasi penanganan jembatan.
- Urutan prioritas pekerjaan jembatan.
- Alokasi dana yang optimum.
- Prosedur-prosedur standar untuk pelaksanaan pekerjaan jembatan.
Tujuan spesifik dari pemeriksaan jembatan adalah :
- Memeriksa keamanan jembatan pada saat layan.
- Menjaga terhadap ditutupnya jembatan.
- Mencatat kondisi jembatan pada saat layan.
- Menyediakan data untuk personil :
- Perencanaan teknis
- Konstruksi
- Pemeliharaan
- Pemeriksaan terhadap pengaruh dari beban kendaraan dan jumlah kendaraan.
- Memantau jembatan secara jangka panjang.
- Menyediakan informasi mengenai dasar pembebanan jembatan.
Data yang dikumpulkan pada saat pemeriksaan jembatan adalah :
- Data administrasi jembatan :
- Nama jembatan
- Cabang dinas
- Nomor jembatan
- Tahun pembangunan
- Dimensi jembatan :
- Panjang total
- Jumlah bentang
- Jenis konstruksi, kondisi komponen utama setiap bentang jembatan dan elemen jembatan secara individual.
- Data lainnya.
Dalam melakukan input data pada program BMS, input data pemeriksaan jembatan dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
- Pemeriksaan Inventarisasi. Yang dimaksud dengan pemeriksaan ini adalah :
- Pemeriksaan ini dilakukan pertama kali untuk setiap jembatan, antara lain : data administrasi, data geometri, data material, data kondisi secara umum, data kapasitas lalu lintas, data kapasitas muatan.
- Pemeriksaan inventarisasi sekali seumur jembatan kecuali ada perubahan konstruksi.
- Pemeriksaan Detail :
- Pemeriksaan detail dilakukan untuk mencatat seluruh elemen jembatan seperti : identifikasi elemen jembatan, tingkat kondisi elemen, pola kerusakan elemen.
- Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui kondisi jembatan secara detail dan akan dilakukan minimum sekali dalam lima tahun.
- Pemeriksaan Rutin :
- Pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi pada jembatan.
- Pemeriksaan rutin dilaksanakan secara efektif sekali setahun.
- Pemeriksaan Khusus apabila diperlukan
Hubungan antara BMS dengan IRMS antara lain adalah sebagai berikut :
- Mengetahui biaya operasi kendaraan setiap jenis kendaraan.
- Data hasil perhitungan lau lintas harian rata-rata (AADT) pada setiap ruas jalan.
- Kondisi setiap ruas jalan.
- Program penanganan jalan setiap ruas jalan :
- Pemeliharaan rutin
- Pemeliharaan berkala
- Peningkatan
Keuntungan adanya Bridge Management System (BMS) :
- Jumlah jembatan yang ada pada jalan nasional dan jalan propinsi.
- Informasi mengenai jembatan yang runtuh pada jalan nasional dan provinsi.
- Ikhtisar kondisi jembatan untuk di suatu provinsi.
- Jumlah jembatan di suatu provinsi.
- Informasi mengenai umur jembatan, apakah ada jemabtan yang berusia lebih dari 50 tahun pada suatu ruas jalan.
- Jumlah jembatan yang lebih sempit dari lebar jalan.
- Informasi mengenai program penanganan jembatan pada tahun sebelumnya.
- Informasi mengenai desain semua jembatan yang diprogramkan pada tahun yang akan datang
eJournal Administrative Reform,
2017, 5 (2): 532-542 ISSN 2338-7637, ar.mian.fisip-unmul.ac.id
© Copyright
2017
MANAJEMEN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DALAM RANGKA PERCEPATAN
PEMBANGUNAN DAERAH DI KECAMATAN LONG BAGUN KABUPATEN MAHAKAM ULU
Evolonia Dypuri
Dew1, HM. Jamal Amin2, Iman Surya3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis manajemen pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan, menganalisis
dan mendeskripsikan dampak dan manfaat pembangunan infrastruktur terhadap
masyarakat, serta mendeskripsikan
dan menganalisis
faktor yang
menghambat dan mendukung dalam manajemen pembangunan
infrastruktur, khususnya dibidang jalan dan jembatan di
Kecamatan Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif
dan data yang didapat dilakukan dengan cara teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang kemudian di deskripsikan
dengan pendekatan
kualitatif dengan
menggunakan analisis data melalui tahap kondensasi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa
manajemen pembangunan infrastruktur di Kecamatan
Long Bagun Kabupaten
Mahakam Ulu ditinjau
dari Perencanaan,
Pengorganisasian/Pelaksanaan, dan Pengawasan terhadap pembangunan infrastruktur dibidang prasarana jalan dan jembatan telah
berjalan cukup baik, walaupun dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur dibidang prasarana jalan dan jembatan yang berjalan kurang memuaskan hasilnya
bagi masyarakat.
Kata Kunci : Manajemen Pembangunan, Pembangunan Infrastruktur, Pembangunan
Desa
Abstract
This study aims to describe and analyze the management of infrastructure development
in the roads and bridges sector,
analyzing and describing the
impacts and benefits of infrastructure development on the society, as
well as describing and analyzing the
factors that hamper and support the management of
infrastructure development, especially in roads and bridges in Long Bagun Sub-district Mahakam Ulu Regency.
This study uses a qualitative approach and the data obtained by interview
technique, observation,
and documentation, which then is described with
qualitative approach by
using data analysis through data condensation stage, data presentation,
and conclusion
/ verification. Based on the
research results, can be concluded that the management of infrastructure
development in Long Bagun Sub-district Mahakam Ulu District reviewed from Planning, Organizing /
Implementation and Supervision of infrastructure
development in the field of road and bridge infrastructure has
been running quite
1 Mahasiswa Program Magister Ilmu
Administrasi Negara, Fisip – Unmul
Samarinda. 2 Dosen Program Magister
Ilmu Administrasi Negara, Fisip – Unmul Samarinda.
3 Dosen Program Magister Ilmu Administrasi
Negara, Fisip – Unmul Samarinda.
Manajemen Pembangunan Infrastruktur
Dalam.....(Evolonia
Dypuri Dew)
well, although in the implementation of infrastructure development in the field of road and bridge infrastructure
which runs less satisfactory
results for the society.
Kata Kunci: Development Management, Infrastructur Development, Rural
Development
Pendahuluan
Pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan usaha yang dilakukan sebagai langkah untuk membangun manusia Indonesia. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kebijakan
yang akan diambil yang berkaitan dengan pembangunan harus bertujuan pada
pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia dan diselenggarakan
untuk kepentingan masyarakat agar hasil pembangunan tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat sehingga pada akhirnya dapat berdampak terhadap perbaikan dan
peningkatan
taraf hidup masyarakat Indonesia.
Pembangunan infrastruktur termasuk
kedalam pembangunan fisik dan
sudah sejak lama diketahui, bahwa keberadaan infrastruktur yang baik memiliki
peran yang sangat penting dalam menunjang pemenuhan hak dasar masyarakat seperti pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa infrastruktur merupakan modal yang sangat dibutuhkan
masyarakat dalam
mendukung kegiatan
di berbagai bidang.
Prasarana jalan, kondisi jalan yang menghubungkan antar kampung di
Kecamatan Long Bagun pada faktanya sudah ada perubahan
sedikit dibandingkan dulu,
yakni jalan penghubung sudah ada di beberapa titik kampung ke kampung
namun tidak semuanya bisa dijangkau melalui transportasi darat, ada beberapa
kampung yang hanya bisa dijangkau melalui trasnportasi sungai. Kondisi
penghubung yang sudah ada memiliki hambatan ketika musim hujan, karena jalan
yang ada belum diaspal, sehingga ketika hujan jalan tersebut susah dilalui bisa dikatakan lumpuh total.
Prasarana jembatan di wilayah sekitar Kecamatan Long Bagun bisa dikatakan masih kurang, terlihat dari fakta dilapangan ada beberapa daerah dari kampung
ke kampung yang membutuhkan prasaran jembatan untuk
melalui anak sungai yang ada, karena daerah Kabupaten Mahakam Ulu merupakan
daerah
aliran sungai dimana
terdapat banyak anak sungai. Di beberapa titik memang sudah ada jembatan sederhana sementara atau bisa dikatakan alakadarnya, namun dari segi kemanan jembatan tersebut berbahaya karena masih terbuat dari kayu. Kemudian
untuk wilayah antara Kampung Long Melaham dan Kampung
Mamahak Besar bisa dilalui
karena adanya
perahu penyebrangan.